Kamis, 06 Maret 2014

Kenapa Harus Marah-Marah?

Akhir-akhir ini, mungkin banyak di antara kita yang menjumpai atau merasakan sendiri. Orang-orang yang suka mengumbar emosinya dalam bentuk amarah. Entah dengan berteriak, menggerutu atau bahkan mengumpat. Seakan cuma dengan marah, semua permasalahan yang dihadapi akan segera tuntas.

Saya baru saja mengalaminya pagi tadi. Dalam moment rapat resmi, saya harus menanggung kesalahan atasan dalam bentuk amarah dari "pejabat tinggi." Sungguh menyebalkan rasanya, tapi membalas dengan tindakan serupa juga tidak akan memberikan dampak apapun, bisa jadi malah akan memperburuk keadaan.

Saya cuma heran, kenapa begitu banyak orang suka sekali mengumbar amarahnya. Apalagi di depan khalayak ramai, bukankah itu cuma menunjukkan ketidakdewasaan mereka dalam bersikap.

Cobalah memberikan contoh yang baik, marah-marah untuk menunjukkan (seolah) dirinya paling benar tidak akan memberikan dampak baik. Malah hanya akan memperkeruh suasana atau bahkan lebih buruknya membuat seseorang menyimpan rasa dendam tak berkesudahan.

Saya mencoba memaklumi, kenapa sang bapak sampai sedemikian marahnya. Apalagi dengan posisi saya yang cuma anak bawang. Mungkin dia merasa bisa mengeluarkan uneg-unegnya dengan bebas. Coba saja saya seorang Presiden. Mana berani dia marah-marah dengan saya. Saya berani taruhan pacar (yang tidak saya punya). Ha ha ha ha.

Si bapak marah juga setelah saya renungkan, adalah akibat ketidakbecusan beberapa orang yang dibebankan amanah sebagai pejabat dalam menerjemahkan isi surat undangan rapat yang sudah mereka baca. Biasa, pejabat sekarang lebih suka rapat dan perjalanan dinas dengan fasilitas yang memberikan mereka kesenangan sesaat. He he he he.

Sebenarnya saya juga termasuk dalam kategori manusia yang suka mengeluarkan emosi/rasa tidak senang dalam bentuk amarah. Tapi ternyata, setelah kena semprot di depan publik. Saya berpikir ulang untuk marah-marah ke depannya.

Sepertinya, hidup akan lebih indah bila semua masalah dihadapi dengan tertawa. Walapun palsu. Ha ha ha ha ha. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar