Sabtu, 02 Maret 2013

12 Km - 4 Tahun

Sikakap - Mentawai.
November 2008.

Percakapan di telepon..

Papa : "Bang, ada penerimaan PNS di sini. Mau ikut gak?"

Aku : "Boleh, Pa. Apa saja  syaratnya dan kapan tesnya?"

Kemudian percakapan mengalir dan Aku memutuskan untuk ikut dan mencoba peruntungan di kampung halaman.

Terlahir sebagai anak pertama dari empat bersaudara. Seperti ada penegasan, harus selekasnya mandiri.

Akhirnya Aku mengikuti test.

Bogor.
Januari 2009.

Pengumuman keluar dan Aku dinyatakan lulus.

Dia : "Kenapa harus terburu-buru, Kak? kan bisa terlebih dahulu menyelesaikan pendidikan Sarjananya"

Aku : "Adek kakak yang pertama mau kuliah juga. Papa Mama pasti sangat terbebani"

Dia : "Tapi kan Kakak bisa mencari pekerjaan sampingan. Kuliah kakak kan malam hari?!!" Ada kerisauan, amarah dan kesedihan dalam nada suaranya.

Aku cuma bisa diam termangu. Dia pergi tanpa berpaling dan entah apa perasaannya saat itu.

19 Januari 2009.

*Bunyi sms*

Dia : Kak, aku sudah bisa merelakan kepergianmu. Selamat tinggal kak, semoga sukses di sana.

Aku : Oke. Good Bye.

Ketololan paling tolol dalam hidup, dari Aku yang dikuasai emosi.

Juni 2009 - Maret 2011.

SK keluar dan selanjutnya mulai menempuh jarak 12 km pulang pergi dari rumah ke kantor.

Hidup selalu tentang pekerjaan. Bersemangat dalam menyelesaikan bermacam kegiatan atas asas loyalitas dan demi Masyarakat (katanya).

12 Km - Juni 2011.

Kegiatan di Kantor mulai berkurang. Intensitas menghayati perjalanan sepanjang 12 Km dimulai.

Jadi inilah Aku. Abdi Negara. Pada salah satu Instansi di Kota Kabupaten kecil tidak , menjadi besarpun enggan.

Selalu menjalani rutinitas yang sama setiap harinya, dimulai pada Hari Senin dan berakhir pada Hari Jum'at.

Perjalanan 12 Kilometer, terkadang terasa begitu singkat. Terkadang amat lama, tergantung mana yang lebih dominan. Perasaan ataupun pemikiran.

Ada banyak sari kehidupan yang aku sesap dalam tiap kali menjalani rutinitas tersebut.

19 Januari 2013.

Aku : *mengetik sms* "Terserah apa yang akan muncul di Kepalamu. Aku cuma bilang, terima kasih untuk semua janji-janji yang pernah kita apungkan dan bisa membuatku belum juga sanggup menggantikanmu dengan cinta lainnya" - Send. Delivered.

12 Kilometer masih berupa jalan yang akan selalu setia aku tapaki entah sampai kapan.

Perasaanku masih tentang Kamu.

Perasaan kamu sudah berpindah ke dia.

6 komentar:

  1. nggak ada komentar, karena nggak bisa.

    tulisanmu kali ini, bikin aku pilu, Jem..

    BalasHapus
    Balasan
    1. :') padahal masih banyak yang tidak aku tulis secara detail, Nda.

      Makasih ya sudah nyimak tulisan-tulisan aku. :')

      You are big girl with a big heart..

      Hapus
  2. tulisan yang sarat kisah... nice!
    Terus semangat menulis! :))

    BalasHapus