Entah kenapa, aku selalu menyukai cuaca dingin. Seperti ada tangan halus yang membelai kuduk dan pipi.
Dingin, Dingin, Dingin. Aku ingin kotaku selalu seperti ini. Dingin.
Mungkin dulu aku dilahirkan pada saat cuaca sedang dingin di sabtu sore pada masa lalu.
Atau juga mungkin, aku memenangkan pertarungan dengan jutaan sel sperma lainnya pada saat cuaca dingin?
Selalu ada banyak kemungkinan dalam setiap pemikiran.
Kamu masih juga suka dingin? saat kita berbagi kehangatan pada saat cuaca dingin? masih ingat?
Cuaca dingin, sama halnya dengan hujan. Bagiku selalu membawa bertumpuk-tumpuk kenangan indah dan tidak.
Seperti 10tahun yang lalu, saat aku cuma remaja berusia 16tahun. Terdampar pada sambungan gerbong kereta api ekonomi menuju Jakarta. Pada malam yang dingin, untuk pertamakalinya menjejakkan kaki di Ibukota.
Aku juga selalu ingat, kamu satu saat di masa depan. Ingin berdomisili di kota yang selalu dingin, iya, di Malang.
Dingin, aku cuma ingin membuatku jariku menari. Agar ia bisa hangat dan meresapi dinginnya malam ini, sekaligus tidak membiarkan blog ini terlalu lama kering tanpa tulisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar