Minggu, 24 Februari 2013

Seperti di Kantor

Manusia yang menggunakan seragam berkat usaha mereka sendiri.

Mereka yang bekerja di bawah sumpah dan ikatan gaji bulanan.
Mereka yang terdiri dari pelbagai macam watak dan pemikiran.
Ada yang selalu ikhlas mengabdi.
Sebagian terobsesi memperkaya diri sendiri.


Mereka sebenarnya mulia, kalau niatnya mulia.
Mereka abdi negara yang ditakdirkan menjadi pelayan masyarakat.

di antara mereka seperti menyembul rupaku.

dengan tangan menggapai..
mencari pegangan..
sesekali memberontak..
tangan seolah terikat, tapi sesungguhnya hendak mengayuh kencang menjauh..


Mereka seperti di kantor.
Dari hari ke hari, waktu ke waktu.
Berganti "jenis" seragam.
Memasang tampang yang bermacam.
Sumringah saat bulan muda, kening bekerut lewat tanggal dua puluh.

di antara mereka yang seperti di kantor, ada rupaku.
Menyembul malu-malu.


6 komentar:

  1. aih, aku suka endingnya!

    "..., ada rupaku. Menyembul malu-malu"


    Ada yang selalu ikhlas mengabdi.
    Sebagian terobsesi memperkaya diri sendiri. > kamu yg mana, Jem? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. dan aku suka semua isi rumahmu :)
      tapi menunggu waktu yang aku bisa khatam membaca semuanya :')
      aku ada di tengah, mencari posisi yang paling bisa membahagiakan banyak orang dan diriku sendiri..

      Hapus
  2. hahaha, woles, Jemm.. take yor time :)
    ga ada kewajiban buat baca sampai khatam jg kok :')

    ada yang lebih penting, Jemm...membahagiakan orang tuamu. ya, kan? :)

    BalasHapus
  3. Sebagai freelancer, aku jadi merindu pakaian yang bernama seragam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gerah, apalagi kantornya cuma pake ac tua :'/

      Hapus